Islamic Widget


Jumaat, 6 Ogos 2010

AIR MATA BUAT UMATNYA..

Air Mata Rasullulah SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya
masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah
menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.

Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib um atku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut
ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah
menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts with Thumbnails

SEUNTAI MADAH

Ya Allah..

bangunkanlah kesedaran di hati hamba yang mentaatimu..

Jangan kau jadikan ungkapanku hari ini, hanya sekadar ungkapan..

Pilihlah diriku untuk berjuang bersama pejuangMu..

Jadikanlah Impianku untuk mati syahid menjadi kenyataan..

Lindungilah pemikiranku..daripada akal yang dikuasai nafsu..

Biarlah bicaraku..adalah ilham daripada-Mu..

Bantulah hamba yang lemah ini..agar ada sumbanganku untuk Islam tercinta..

Ya Rabb, padamu ku letakkan harapan..

Tutupilah hatiku dari cinta dunia..

Lindungi diriku dari tipu daya dan fitnah dunia serta nafsu amarah (halobah)

Kuatkanlah aku menempuh jalanMu yang penuh liku..

Kerana MISI hidupku ialah mencari REDHAMU..


DOA RABITAH


"Ya ALLAH, Engkau Mengetahui bahawa hati-hati ini telah berkumpul kerana mengasihiMu,

Bertemu untuk mematuhi perintahMu,

Bersatu memikul beban dakwahMu.

Hati-hati ini telah mengikat janji setia untuk mendaulat dan menyokong syariatMu.

Maka eratkanlah Ya ALLAH akan ikatannya,

Kekalkanlah kemesraan antara hati-hati ini..

Tunjukkanlah kepada hati-hati ini akan jalanMu yang sebenar...

Penuhkanlah piala hati ini..

Dengan limpahan iman, keyakinan dan keindahan tawakkal kepadaMU...

Hidup suburkanlah hati-hati ini dengan makrifat, pengetahuan sebenar tentangMu...

Jika Engkau mentakdirkan mati,

Maka matikanlah pemilik hati-hati ini

Sebagai para syuhada' dalam perjuangan agamaMu

Engkaulah sebaik-baik sandaran

Dan sebaik-baik penolong..

Ya Allah Perkenankanlah Permintaan ini..

Amin Ya Rabbal 'Alamiiin...



Text-Ads

MELODI JIWA


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com